GROUP EXHIBITION “2ND ODYSSEY”
17 Seniman + 1 Seniman Tamu
02-18 Oktober 2009
SRISASANTI GALLERY
Jl. Palagan Tentara Pelajar No. 52 A, Yogyakarta
Dalam rangka ulang tahun Srisasanti Gallery yang ke-2 pada tahun 2009 ini, kami kembali menyelenggarakan event Pameran Bersama Seni Visual (Group Exhibition), yang merupakan event kedua, setelah sebelumnya Pameran Bersama “Borderless World” yang diikuti oleh 65 seniman ditambah satu seniman tamu (Guest Artist) yang diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta. Pameran kedua ini merupakan Pameran bersama yang melibatkan 17 seniman peserta ditambah satu seniman tamu, berlangsung di Srisasanti Gallery. Kembali dikuratori oleh Fery Oktanio, seorang kurator muda yang tengah memulai debutnya sebagai kurator di Yogyakarta.
Tentang Pameran
Pameran “2nd Odyssey” adalah pameran penutup dari rangkaian dua pameran dalam rangka ulang tahun Srisasanti Gallery yang ke-2, tahun ini. Pameran “2nd Odyssey” akan berlangsung pada tanggal 02-18 Oktober 2009, bertempat di Srisasanti Gallery, Jalan Palagan Tentara Pelajar No.52 A, Yogyakarta. Pameran ini mengusung hampir 21-an karya, dengan seniman-seniman yang terlibat diantaranya adalah:
Agung Mangu Putra, Budi Ubrux, Dipo Andy, Deddy PAW, Dolorosa Sinaga, Fauzie As’ad, Galam Zulkifli, Heri Dono, Hanafi, Ivan Sagita, I Made Djirna, Jumaldi Alfi, Nasirun, Nindityo Adipurnomo, Putu Sutawijaya, Tisna Sanjaya, Ugo Untoro, dan Ismanto (Guest Artist)
Tentang Tema
Pameran ini bertema “2nd Odyssey” atau terjemahan bebasnya, Perjalanan Kedua. Pameran 2nd Odyssey ini seyogyanya adalah pameran yang mencoba menangkap perjalanan para seniman yang terlibat. Menangkap perjalanan kreatif mereka selama ini, dan bagaimana pada ujung akhirnya kita melihat karya mereka. Pameran ini jelas bukan akhir dari kekaryaan mereka, namun mungkin saja hanya jeda dari pesatnya mereka mengembara. Bisa pula awal dari diri mereka yang baru, sebuah Perjalanan Kedua, setelah lama berada dalam ruang vakum yang mulai terasa jenuh, dan terbukti tak membawa mereka kemana-mana.
Perjalanan Kedua, bukanlah omong kosong belaka. Dalam Islam ada yang disebut dengan Hijrah, yaitu berpindah dari tempat atau situasi yang tidak lagi berpegang kepada kitab Allah. Hijrah dilakukan dengan maksud untuk meninggalkan segala bentuk kehidupan yang tidak berlandaskan Kitab Allah dan membangun suatu tatanan baru yang berlandaskan kepada Kitab-Nya. Biasanya konsekuensi dari berhijrah adalah Jihad, yakni memperjuangkan apa yang dipercayai dan diniatkan tadi. Maka Perjalanan Kedua, bisa jadi merupakan sebuah proses memulai awal yang baru, bersumber dari apa yang telah didapatkan selama ini dari perjalanan yang pertama. Perjalanan Kedua adalah aktivitas evaluasi atas apa yang telah diperbuat, dan usaha mencari pegangan untuk melangkah ke depan.
Perjalanan Kedua adalah perjalanan kreatif di dalam menyelusuri lorong-lorong hasrat dan gairah keduniawian untuk sampai pada puncak spiritual pencarian diri yang asali sekaligus hakiki. Sebuah petualangan menarik dengan hasrat manusia sebagai jebakannya. Tidak semua orang bisa melampauinya, sebagian besar bahkan tidak memilih untuk melakukannya. Perjalanan Kedua, jelas bukan sesuatu yang bisa populer dan menjadi trend, namun sangat dibutuhkan agar kita tidak mabuk kepayang tak sadar atau dibuat majnun oleh zaman.
Para seniman dalam Pameran 2nd Odyssey adalah para seniman yang mengembara bersama karyanya dalam gelombang lautan visual yang tak bertepi. Sementara muatan dan isi ada pada diri mereka dalam bentuk aksi atau percakapan yang memberi inspirasi. Mereka tak berjeda dengan karyanya. Karya mereka adalah perjalanan hidup, perasaan, dan perjalanan pemikiran mereka selama ini; sampai titik ini. Pameran 2nd Odyssey adalah penanda, yang bisa saja dimaknai berakhir hari ini atau dimulai besok nanti. Pameran ini tidak dalam rangka menutup dan membuka era kreativitas seniman, namun lebih sebagai media pemberi kabar dan kesadaran. Bahwa perjalanan bisa saja kita maknai ulang pada saat masih berada di jalur cepat perlintasan, atau saat kita berada di persimpangan. Karya seni adalah jejak-jejak hasrat dan pemikiran sebelumnya, yang akan bermakna bila kita tetap terus berjalan, bukannya berhenti dan berpuas diri.
Untuk itu tawaran melakukan 2nd Odyssey atau Perjalanan Kedua, layak dipertimbangkan mengingat hidup tidak hanya menunggu ajal, namun lebih baik jika ada yang bisa disumbangkan. Zaman selalu mengambil korban dan melahirkan pahlawan. 2nd Odyssey memberikan kita posisi tawar, untuk tidak selalu menjadi yang tersisihkan, tapi minimal ada yang melihat dan mendengarkan.
Kurator “2nd Odyssey”
Fery Oktanio
Penulis “2nd Odyssey”
M. Dwi Marianto
Srisasanti Gallery
Galeri : Jl. Palagan Tentara Pelajar No.52 A, Sleman Yogyakarta
Telp/ Fax: (0274) 866 765
Office: Jl. Tentara Rakyat Mataram No.5, Yogyakarta
Telp/ Fax: (0274) 561 922
Email: info@srisasanti.com, srisasanti@yahoo.com
Blog: http://srisasantigallery.blogspot.com